6/20/15

RAGAM BAHASA DI WILAYAH PERBATASAN

A.    Deskripsi Wilayah Tempat Tinggal
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dalam kehidupan. Melalui bahasa inilah manusia dapat berkomunikasi dan menangkap apa yang dimaksudkan oleh orang lain, baik bahasa itu berupa bahasa verbal, lisan ataupun bahasa yang lain. Salah satu bahasa lisan yang ada di Indonesia adalah bahasa Jawa. Penggunaan bahasa lisan dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu sarana komunikasi yang memungkinkan untuk terjadinya timbal balik antar individu. Pada sekarang ini perbendaharaan kosa kata akan memudahkan dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti banyaknya bahasa ibu yang ada di Indonesia maka menyebabkan terjadinya keragaman yang menjadikan penuturnya saling memiliki kekhasan dalam penyebutan kata-kata tersebut. Tercatat kurang lebih ada 735 bahasa ibu atau bahasa daerah di tanah Indonesia. Dalam catatan hanya ada 83 bahasa daerah yang penuturnya lebih dari 100.000 dan lainnya dibawah 100.000 penutur.
Wilayah tempat tinggal saya berada di wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat yang tepatnya berada di Kecamatan Majenang, yang penduduknya beraneka ragam, baik itu penduduk asli maupun pendatang/ perantauan. Sehingga penggunaan istilah kebahasaan dalam menyebutkan sesuatu pastinya akan memiliki perbedaan, baik perbedaan itu berupa bunyi atau pelafalannya (vocal a, o, e, ê, å, è, dll.), penulisannya, bahwan penyebutan secara utuh. Seperti halnya daerah tempat tinggal saya yang berada di Desa Mulyasari Kecamatan Majenang yang berbatasan langsung dengan daerah lainnya yang hanya terpisahkan oleh pematang sawah, area pasar, sungai.
Batas wilayah Desa Mulyasari :

  •    Utara   : Desa Jenang dan Desa Sindangsari
  •       Selatan : Kecamatan Cipari 
  •    Barat   : Desa Mulyadadi, Kecamatan Wanareja
  •    Timur   : Desa Padangjaya, Kecamatan Cimanggu.

Namun, batas wilayah desa tempat tinggal saya kosa katanya masih memiliki kemiripan atau bisa dibilang tidak ada perbedaan, namun, di utara desa Jenang terdapat desa Bener dan desa sepatnunggal yang mana disana penduduknya menggunakan bahasa yang merupakan hasil perpaduan antara jawa dan sunda. Dari bagian wilayah yang berada di desa sekitar tempat tinggal saya mayoritas memiliki beberapa kesamaan dalam pengucapan/ penyebutan nama-nama benda ataupun menyebutkan istilah-istilah dalam keseharian. Maka dalam laporan ini saya menuliskan adanya perbedaan kosa kata yang berada di desa Mulyasari dan desa Sepatnunggal.
Secara umum batas wilayah Kecamatan Majenang apabila dilihat dari struktur geografis sebagai berikut:
  • Utara   : Berbatasan langsung dengan Kab.Brebes
  • Selatan : Berbatasan dengan Kec. Cipari Kab. Cilacap
  • Barat   : Berbatasan langsung dengan Kec. Wanareja Kab. Cilacap
  • Timur   : Berbatasan langsung dengan kecamatan Cimanggu
No.
Bahasa Indonesia
Wilayah Mulyasari (Tempat  tinggal asal)
Wilayah Pangadegan (Utara tempat tinggal saya)
Keterangan
1.
Hidung
Irung
Pangambung
Dalam bahasa jawa hidung adalah Irung, namun di desa Sepatnunggal menggunakan istilah pangambung yang diambil dari fungsi hidung sebagai alat untuk ngambu dalam bahasa Jawa
2.
Pisang
Pisang
Siêm
kekerabatan yang di dalamnya terdapat perubahan penulisan secara total, namun maknanya sama.
3.
Kacang
Kacang
Su’uk
Bukan kekerabatan yang di dalamnya terdapat perubahan penulisan secara total, namun maknanya sama.
4.
Baju
Klambi
Acuk
Bukan merupakan kekerabatan yang di dalamnya terdapat perubahan penulisan secara total, namun maknanya sama.
5.
Ubi Jalar
Munthul
Boléd
Bukan merupakan kekerabatan karena keduanya hanya memiliki persamaan makna saja tapi tidak ada persamaan bunyi.
6.
Itu
Kaé
Éta
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
7.
Kesini
Ngénéh
Kadiê
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
8.
Singkong
Budin
Sampê
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
9.
Rambut
Rambut
Bu’uk
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
10.
Kesana
Nganah
Kadhitu
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
11.
Kepala
Sirah
Hulu/ sirah
Dalam bahasa Jawa Kepala yaitu sirah pada dasarnya memiliki hubungan dengan kepala dalam bahasa sunda yakni hulu yang secara umum hulu berada di tubuh bagian atas manusia.
12.
Tangan
Tangan
Lêngên
Kata lêngên dalam bahasa sunda akan memiliki korespondensi dengan kata lengan pada kata dalam bahasa Indonesia yakni “ê” korespondensi dengan “e”  serta “ê” dengan “a”
13.
Habis
Ênték
Seep
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
14.
Serok
Sérok
Sêsérok
Terjadi penambahan huruf “sê” pada kata serok di Pangadegan (Sunda) kata Sérok menjadi sêsérok
15.
Penggorengan (Wajan)
Wajan
Katél
Kata katél dalam bahasa sunda merupakan sebutan untuk wajan, namun pada tempat tinggal saya kata katél atau kétél adalah tempat untuk masak nasi.
16.
Nasi
Sêgå
Sangu
“ê” korespondensi dengan “an” dan “å” korespondensi dengan “u”.
17.
Perut
Wêtêng
Bêtêng/ Pêtuangan
“w” korepondensi dengan “b”
18.
Wajah
Rai
Bêngêt
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
19.
Nama
Jênêng
Nami
Dalam bahasa Jawa Jênêng (ng) serta nåmå (kr) sehingga kata Nami dalam bahasa sunda memiliki kekerabatan dengan “å” korepondensi dengan “a” serta “å” korespondensi dengan “i”
20.
Tampah
Tampah
Nyiru
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
21.
Mulut
Tutuk
Sungut/ baham
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
22.
Sakit
Mriang
muriang
Terjadi penambahan huruf “u” pada kata mriang (Majenang(Jawa)) menjadi kata Muriang (Sunda).
23.
Kukusan
Kukusan
Hasêpan
Memiliki makna sama, yang mana keduanya sama-sama bermakna asap.
24.
Panci
Panci
langsêng
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.