A. Deskripsi Wilayah
Tempat Tinggal
Bahasa merupakan salah
satu alat komunikasi dalam kehidupan. Melalui bahasa inilah manusia dapat
berkomunikasi dan menangkap apa yang dimaksudkan oleh orang lain, baik bahasa
itu berupa bahasa verbal, lisan ataupun bahasa yang lain. Salah satu bahasa lisan
yang ada di Indonesia adalah bahasa Jawa. Penggunaan bahasa lisan dalam
kehidupan sehari-hari merupakan salah satu sarana komunikasi yang memungkinkan
untuk terjadinya timbal balik antar individu. Pada sekarang ini perbendaharaan
kosa kata akan memudahkan dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti banyaknya bahasa ibu yang ada di Indonesia maka menyebabkan terjadinya
keragaman yang menjadikan penuturnya saling memiliki kekhasan dalam penyebutan
kata-kata tersebut. Tercatat kurang lebih ada 735 bahasa ibu atau bahasa daerah
di tanah Indonesia. Dalam catatan hanya ada 83 bahasa daerah yang penuturnya
lebih dari 100.000 dan lainnya dibawah 100.000 penutur.
Wilayah
tempat tinggal saya berada di wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat yang
tepatnya berada di Kecamatan Majenang, yang penduduknya beraneka ragam, baik
itu penduduk asli maupun pendatang/ perantauan. Sehingga penggunaan istilah
kebahasaan dalam menyebutkan sesuatu pastinya akan memiliki perbedaan, baik
perbedaan itu berupa bunyi atau pelafalannya (vocal a, o, e, ê, å, è, dll.), penulisannya,
bahwan penyebutan secara utuh. Seperti halnya daerah tempat tinggal saya yang
berada di Desa Mulyasari Kecamatan Majenang yang berbatasan langsung dengan
daerah lainnya yang hanya terpisahkan oleh pematang sawah, area pasar, sungai.
Batas wilayah Desa Mulyasari :
- Utara : Desa Jenang dan Desa Sindangsari
- Selatan : Kecamatan Cipari
- Barat : Desa Mulyadadi, Kecamatan Wanareja
- Timur : Desa Padangjaya, Kecamatan Cimanggu.
Namun, batas
wilayah desa tempat tinggal saya kosa katanya masih memiliki kemiripan atau
bisa dibilang tidak ada perbedaan, namun, di utara desa Jenang terdapat desa
Bener dan desa sepatnunggal yang mana disana penduduknya menggunakan bahasa
yang merupakan hasil perpaduan antara jawa dan sunda. Dari bagian wilayah yang
berada di desa sekitar tempat tinggal saya mayoritas memiliki beberapa kesamaan
dalam pengucapan/ penyebutan nama-nama benda ataupun menyebutkan
istilah-istilah dalam keseharian. Maka dalam laporan ini saya menuliskan adanya
perbedaan kosa kata yang berada di desa Mulyasari dan desa Sepatnunggal.
Secara umum batas
wilayah Kecamatan Majenang apabila dilihat dari struktur geografis sebagai
berikut:
- Utara : Berbatasan langsung dengan Kab.Brebes
- Selatan : Berbatasan dengan Kec. Cipari Kab. Cilacap
- Barat : Berbatasan langsung dengan Kec. Wanareja Kab. Cilacap
- Timur : Berbatasan langsung dengan kecamatan Cimanggu
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Wilayah Mulyasari (Tempat tinggal asal)
|
Wilayah Pangadegan (Utara tempat tinggal saya)
|
Keterangan
|
1.
|
Hidung
|
Irung
|
Pangambung
|
Dalam bahasa jawa hidung adalah Irung,
namun di desa Sepatnunggal menggunakan istilah pangambung yang diambil dari fungsi
hidung sebagai alat untuk ngambu
dalam bahasa Jawa
|
2.
|
Pisang
|
Pisang
|
Siêm
|
kekerabatan yang di dalamnya terdapat perubahan penulisan secara
total, namun maknanya sama.
|
3.
|
Kacang
|
Kacang
|
Su’uk
|
Bukan kekerabatan yang di dalamnya terdapat perubahan penulisan secara
total, namun maknanya sama.
|
4.
|
Baju
|
Klambi
|
Acuk
|
Bukan merupakan kekerabatan yang di dalamnya terdapat perubahan
penulisan secara total, namun maknanya sama.
|
5.
|
Ubi Jalar
|
Munthul
|
Boléd
|
Bukan merupakan kekerabatan karena keduanya hanya memiliki persamaan
makna saja tapi tidak ada persamaan bunyi.
|
6.
|
Itu
|
Kaé
|
Éta
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
7.
|
Kesini
|
Ngénéh
|
Kadiê
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
8.
|
Singkong
|
Budin
|
Sampê
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
9.
|
Rambut
|
Rambut
|
Bu’uk
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
10.
|
Kesana
|
Nganah
|
Kadhitu
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
11.
|
Kepala
|
Sirah
|
Hulu/ sirah
|
Dalam bahasa Jawa Kepala yaitu sirah
pada dasarnya memiliki hubungan dengan kepala dalam bahasa sunda yakni hulu yang secara umum hulu berada di
tubuh bagian atas manusia.
|
12.
|
Tangan
|
Tangan
|
Lêngên
|
Kata lêngên dalam bahasa
sunda akan memiliki korespondensi dengan kata lengan pada kata dalam bahasa
Indonesia yakni “ê” korespondensi dengan “e”
serta “ê” dengan “a”
|
13.
|
Habis
|
Ênték
|
Seep
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
14.
|
Serok
|
Sérok
|
Sêsérok
|
Terjadi penambahan huruf “sê” pada kata serok di Pangadegan (Sunda)
kata Sérok menjadi sêsérok
|
15.
|
Penggorengan (Wajan)
|
Wajan
|
Katél
|
Kata katél dalam bahasa sunda merupakan sebutan untuk wajan, namun
pada tempat tinggal saya kata katél atau kétél adalah tempat untuk masak nasi.
|
16.
|
Nasi
|
Sêgå
|
Sangu
|
“ê” korespondensi dengan “an” dan “å” korespondensi dengan “u”.
|
17.
|
Perut
|
Wêtêng
|
Bêtêng/ Pêtuangan
|
“w” korepondensi dengan “b”
|
18.
|
Wajah
|
Rai
|
Bêngêt
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
19.
|
Nama
|
Jênêng
|
Nami
|
Dalam bahasa Jawa Jênêng (ng) serta nåmå (kr) sehingga kata Nami dalam
bahasa sunda memiliki kekerabatan dengan “å” korepondensi dengan “a” serta
“å” korespondensi dengan “i”
|
20.
|
Tampah
|
Tampah
|
Nyiru
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
21.
|
Mulut
|
Tutuk
|
Sungut/ baham
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
22.
|
Sakit
|
Mriang
|
muriang
|
Terjadi penambahan huruf “u” pada kata mriang (Majenang(Jawa)) menjadi
kata Muriang (Sunda).
|
23.
|
Kukusan
|
Kukusan
|
Hasêpan
|
Memiliki makna sama, yang mana keduanya sama-sama bermakna asap.
|
24.
|
Panci
|
Panci
|
langsêng
|
Terjadi perubahan secara total pada kosa kata di masing-masing
wilayah, baik bunyi ataupun penulisan.
|
No comments:
Post a Comment